Sunday, May 11, 2014

Don't Get Angry Mom..

Sebenernya saya ini susah melampiaskan kemarahan.. saya ini tipe yg kalo di lempar kursi aja masih bisa senyum manis sama yang ngelempar.. beruntung banget org itu.

Tapi itu duluuu.. dulu sebelum saya berkeluarga, sebelum saya punya Chacha (5 th) dan Chris (2 th), tiba-tiba saja, saya jadi pemarah, gampang terpancing dan tersulut emosi oleh hal-hal kecil, chacha yang makan berantakan, menumpahkan kecap, disuruh tidur tapi tetap saja bermain, loncat2 di atas kasur, atau menumpahkan bedak saat bermain2 dengan kosmetik saya, itu belum seberapa, Chris juga tak luput dari kemarahan, makan biskuit berantakan, numpahin air saat minum, bermain tong sampah  atau saat dia mencoba membantu saya menyapu dan mengepel kamar, dia celupkan itu kain pel ke dalam ember, dg kain yang sebasah2nya itu dia seret ke kamar, bisa dibayangkan sebecek apa lantai dari toilet ke kamar, niatnya sih baik, tapi saya menanggapi serius itu, rasanya kesal sekali, kl saya sdh pasang muka jutek, chris bakal beringsut-ingsut mengambil langkah seribu ke belakang jalan mundur mencoba bersembunyi di balik pintu atau apapun yang bisa menyembunyikan wajahnya dari saya, kalo sudah seperti rasanya saya menyesal sekali.

Tiap hari ada saja pola tingkah mereka, yang bisa dijakan alasan untuk marah, apakah saya terlalu serius? yang jelas saya merasa desperate banget, kesal terhadap diri sendiri karena sulit sekali  merendahkan ego untuk anak-anak, bingung musti berlaku seperti apa terhadap mereka,

Sampai malam ini, saat iseng buka youtube dan menemukan video Rinso Kid's Project





saya tersentak, dan tersadarkan, bahwa ternyata anak-anak hanya mencoba menemukan dunia mereka dengan cara mereka sendiri, mereka hanya mencoba menjadi diri sendiri, dengan segala kepolosan mereka, kita lupa sekali-kali merefleksikan diri kita seperti mereka, kita dulu juga pernah menjadi kecil, pasti pernah melakukan hal-hal 'menjengkelkan' seperti itu.

mereka cuma ingin tahu, ada apa di dalam tong sampah, kenapa semua barang-barang setelah disapu ditaruh di tong sampah, sampai2 dia  mengikuti kita melakukannya, meletakan gelas, piring, mainan ke dalam tong sampah, dia pikir itu tempat penyimpanan 'mainan'

mereka cuma ingin membantu saja kok, saat mengambil sapu dan mulai menyapukannya di atas kasur, mungkin dia pikir, lantai di sapu kenapa kasur nya tidak sekalian di sapu juga.

mereka cuma ingin bermain lebih banyak, ketimbang disuruh tidur dan tidur, tidur siang, tidur lebih awal di malam hari, mereka cuma heran kenapa tidak dibiarkan tidur lebih larut, padahal kita saja bole tidur larut

mereka cuma ingin bergerak aktif, tatkala kita terduduk kecapean abis beberes rumah, mereka memaksa kita ikutan bermain, berjoget bersama, dan kita mulai kesal dan mulai berteriak untuk meminta mereka berhenti bergerak dan duduk diam

Seharusnya memang kita membiarkan mereka bermain sesuka mereka, membiarkan mereka menjadi anak kecil, dengan segala kepolosan, dengan segala 'kesalahan' mereka yang tidak disengaja, dan mencoba lebih menerima mereka apa adanya, pasti akan membuat mereka jadi anak yang masa kecilnya lebih bahagia, jika mereka bahagia, perkembangan mental dan kecerdasan mereka pun pasti lebih baik. no more angry to the all 'stupid' things they have done :)




No comments:

Post a Comment